Pada hari Senin, 5 Februari, saham McDonald’s (MCD.US) mengalami penurunan meskipun pendapatan untuk kuartal keempat lebih baik dari yang diantisipasi karena adanya kekurangan dalam hal penjualan. Kenaikan 14% menjadi $2,95 terlihat pada laba per saham yang disesuaikan dari McDonald’s, menandai kenaikan dua digit dalam lima kuartal berturut-turut. Terdapat peningkatan 8% pada pendapatan, mencapai $6,41 miliar, meleset tipis dari ekspektasi Wall Street yang memperkirakan sekitar $6,45 miliar. Para analis memperkirakan laba sebesar $2,83 per saham dengan kenaikan penjualan sebesar 8,8%. 

McDonald’s melaporkan pertumbuhan penjualan di seluruh dunia sebesar 3,4% pada kuartal ini, lebih rendah dari kenaikan 4,7% yang diantisipasi oleh Wall Street. Penjualan di Amerika Serikat naik 4,3% selama kuartal 4, didorong oleh “kenaikan harga menu yang strategis.” McDonald’s telah menghadapi boikot di Timur Tengah setelah pemegang lisensinya di Israel menawarkan diskon untuk para tentara, yang menyebabkan penurunan penjualan di wilayah tersebut. CEO Chris Kempczinski mengatakan bahwa perusahaan juga melihat pelemahan penjualan di beberapa pasar di luar Timur Tengah karena reaksi tersebut. 

Laba bersih McDonald’s yang disesuaikan untuk setahun penuh naik 18% menjadi $11,94 per saham, melebihi estimasi FactSet sebesar $11,80. Pendapatan untuk tahun 2023 mencapai $25,49 miliar, meningkat 10% dari tahun ke tahun, tetapi sedikit di bawah ekspektasi $25,53 miliar.  

Untuk tahun 2024, McDonald’s menegaskan kembali perkiraan bulan Desember sebesar hampir 2% pertumbuhan penjualan di seluruh dunia dari pembukaan restoran baru, tidak termasuk dampak mata uang. Jaringan restoran ini berencana untuk membuka lebih dari 2.100 lokasi baru tahun ini, melanjutkan strategi ekspansi yang lebih luas untuk menjangkau lebih banyak pelanggan. 

(McDonald’s Stock Performance Weekly Chart) 

Disclaimer  

Komentar, berita, penelitian, analisis, harga, dan semua informasi yang terkandung dalam artikel hanya berfungsi sebagai informasi umum untuk pembaca dan tidak menyarankan saran apa pun. Ultima Markets telah mengambil langkah-langkah yang wajar untuk memberikan informasi terkini, namun tidak dapat menjamin keakuratannya, dan dapat melakukan perubahan tanpa pemberitahuan. Ultima Markets tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul akibat penggunaan informasi yang diberikan. 

Willy

Willly is a skilled and experienced market analyst who has been analyzing financial markets for over 5 years. He currently serves as a Market Analyst at Ultima Markets, a leading financial services company. Willy brings a wealth of expertise in fundamental and technical analysis, having previously worked as Head of Financial Market Analyst at GCMAsia. There, he oversaw the research department and developed educational materials to build clients' financial knowledge. He also collaborated cross-functionally to amplify sales and achieve business goals. Prior to that role, Willy gained valuable experience as a Financial Market Analyst at the same company. He generated daily and weekly reports, conducted market briefings, and provided trading strategies through webinars. Read his latest market analyses on the Ultima Markets News & Analysis.

See Full Bio